JATINANGOR (23/1)- Sejak akhir tahun 2007, hampir seluruh harga bahan makanan pokok meningkat. Bahan makanan yang paling terlihat lonjakan harganya adalah kedelai, minyak, dan terigu. Di Jakarta, harga terigu dan minyak hampir setiap hari mengalami peningkatan.
Tidak hanya di Jakarta, di Pasar Cikuda, Jatinangor juga mengalami hal yang sama. Seorang penjual bahan makanan pokok, Mas Yana mengeluhkan harga terigu dan minyak yang terus meningkat.
"Harga minyak terus naik, tadinya hanya Rp. 9200, sekarang sudah mencapai Rp.10.200. Harga terigu juga terus naik, mulai dari Rp 5800, Rp. 6300, sekarang sudah Rp. 6400." ujar Mas Yana sambil mengeluh.
Naiknya harga minyak dan terigu membuat banyak orang terkena imbasnya, seperti penjual gorengan. Banyak penjual gorengan yang penghasilannya berkurang drastis akibat kenaikan harga minyak dan terigu. Bahkan ada yang gulung tikar, seperti Mas Amet penjual gorengan di sekitar Pasar Cikuda..
"Dulu saya menjual gorengan di sini, tetapi setelah harga terigu dan minyak terus naik, saya menjadi penjual rujak sekarang. Soalnya saya sudah tidak mampu membiayai keluarga dengan hasil penjualan gorengan, apalagi harga tempe juga ikut naik." ujar Mas Amet.
Kenaikan harga pokok hampir di setiap daerah ini bisa disebabkan masih tergantungnya pasokan dalam negeri kepada produk impor. Pemerintah terus berusaha untuk menangani masalah ini. Akan tetapi, hasil kerja pemerintah sampai saat ini belum terlihat.
Dalam menangani masalah ini, seharusnya pemerintah bisa memaksimalkan semua yang ada di Indonesia. Jika seluruh sumber daya alam Indonesia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, tentu Indonesia tidak perlu mengimpor dari negara lain.
Febriany Dian A.P (210110060287)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar